Policy & Papers

Between Rock and a Hard Place: Vulnerabilities and Patterns Impacting HIV/AIDS and Violence against Women in Papua Province

Between a Rock and a Hard Place: Vulnerability of Papuan Women to HIV/AIDS and Violence

Between a Rock and a Hard Place explores the linkages between Papuan women living with HIV/AIDS and who are victims of violence. A participatory action research process conducted in 2019 found that women in Papua are vulnerable to HIV/AIDS and violence in three ways: (1) they are vulnerable to both because they are women; (2) as persons living with HIV/AIDS they experience stigma and discrimination, and their burdens intensify; and (3) as indigenous and indigent women they face increased vulnerability to HIV/AIDS and violence when displaced from their land and culture by rapid development and protracted conflict.

Our findings also revealed underlying patterns that have an impact on women’s experience of HIV and violence, namely: (1) impunity for perpetrators that leads to acceptance and recurrence of violence; (2) vulnerability that extends to the next generation; (3) and a vicious cycle of gender-blind policies.

This book was published by Asia Justice and Rights (AJAR) in collaboration with four local organisations in Papua Province: Yasanto, eL_AdPPer, Katane Support Group, and Jayapura Support Group.

 

Download the book here.

[divide]

“Hidup di Antara Tajam Batu Karang: Kerentanan dan Pola yang Berdampak pada HIV/AIDS dan Kekerasan terhadap Perempuan di Provinsi Papua” 

Buku penelitian “Hidup di Antara Tajam Batu Karang” mencoba melihat keterkaitan antara kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS dan kekerasan. Melalui riset aksi partisipatif ini ditemukan bahwa kerentanan perempuan Papua yang mengidap HIV/AIDS terhadap kekerasan dapat dilihat di dalam tiga hal: (1) mereka rentan karena mereka perempuan; (2) mereka mengalami stigma dan diskriminasi sebagai orang yang hidup dengan HIV / AIDS; dan (3) Perempuan asli dan miskin khususnya karena menghadapi peningkatan kerentanan ketika dipindahkan dari tanah dan budaya mereka dengan perkembangan yang cepat dan konflik yang berkepanjangan.

Riset ini juga menunjukkan pola yang mempengaruhi pengalaman perempuan tentang HIV dan kekerasan, yaitu: (1) impunitas yang mengarah pada penerimaan dan terulangnya kekerasan; (2) kerentanan yang turun ke generasi berikutnya; dan (3) kebijakan yang tidak berbasis gender.

Riset aksi partisipatif ini adalah kolaborasi Asia Justice and Rights (AJAR) dengan empat organisasi lokal di Provinsi Papua: Yasanto, eL_AdPPer, Katane Support Group, dan Jayapura Support Group.

 

Unduh buku di sini.